|
Dulu punya badan aduhai dengan BB 49kg, TB 155cm dan rajin olahraga. makin kesini makin langsung badannya. semua karena kalo aku lagi stress, makan pun makin banyak 🤦🤦. udah ga terkontrol. berusaha menyenangkan hati bahwa aku nyaman dengan tubuh yang gemuk ini (bullshit banget). kenyataannya, mengalami yang namanya susah cari pakaian, mau jongkok aja susah. tapi yang paling parah adalah dengkuran yang makin ga karuan nyaringnya. atau lebih tepatnya sleep apnea, gangguan tidur yang berpotensi serius ketika nafas berhenti dan berlanjut berulang kali.
Shock banget sudah pasti, apalagi bisa mengarah ke kematian. Dokter menyarankan untuk menurunkan BB sbanyak 30kg. Tapi masuk telinga kanan keluar telinga kiri donk. Aku cuma batin "YOLO! You Only Live Once! Aku mau makan enak, aku yang tau badanku seperti apa (songgong ya khan).
Kemudian selang bbrp tahun dengan kebiasaan tersebut, aku ngetrip ke Kamboja pada akhir tahun 2018. Pada saat nge trip inilah, sleep apnea dimulai. Pada saat malam hari di hotel, aku ngerasa bahwa aku berhenti bernafas dan kemudian bernafas kembali dengan terburu2. begitu terus berulang2. Akhirnya begitu trip selesai, aku coba nimbang (pinjam punya teman) pake timbangan yg bisa mengukur body fat, massa otot, kadar air, lemak perut dll.
Astaghfirullah!! Dengan TB 155cm, aku mencapai berat 92kg!! Seumur2, ini BB ku paling berat!! Shock?! So pasti, dan lari lagi ke makanan. Makin stress, disaat orang tua sendiri bilang kalo aku kek babi dengan tubuh segemuk ini 😭😭 Makin banyak lah aku makan!!
Entah kapan, aku ada nonton VS Korea yang kebetulan saat itu ada wanita yang obesitas sedang melakukannya medical check up. Oleh dokter, dia divonis apabila kebiasaan makannya yg buruk terus berlanjut, dia akan menjadi penderita diabetes dengan insulin. Dia shock, aku juga ikut shock. Umurku sama dengan dia, kebiasaan makan yg buruk juga sama.
Terngiang saran dokterku dulu bahwa aku harus menurunkan BB ku menjadi ideal.
Dari situ aku mulai berpikir bahwa aku harus hidup sehat. Siapa yg akan mengurus orang tuaku, keponakanku (ikut aku sejak mamanya meninggal), apabila aku sakit. Sebelum memulai perjalanan diet ini, aku banyak baca artikel atau nonton video, bahwa aku harus merubah cara beepikir aku. Jangan berpikir bahwa harus kurus biar mantan nyesel dll (bukan mindset yg kek gini). Tapi mindset bahwa aku melakukan ini demi aku sendiri, demi kesehatan aku sendiri, agar aku berhenti mendzolimi tubuh aku sendiri.
Sekian lama di BB 92kg, akhirnya aku bisa turun ke 87,9kg. Perjalanan masih panjang, targetku dalam 100 hari, bisa menyentuh 80kg (realistis aja).
|
87.9 kg
Lost so far: 4.1 kg.
Still to go: 37.9 kg.
Diet followed: Reasonably Well.
|
|
1205 kcal
|
Fat: 55.04g | Prot: 63.51g | Carbs: 116.43g.
Breakfast: McDonald's Big Mac, Boiled Egg, Date, Date, Date. Dinner: Boiled Egg, Soto Ayam, Date, Date, Date. Snacks/Other: Alfamart Buah Naga. more...
|
steady weight
|